JAKARTA (netralitas.com) – Jika ada di antara keluarga kita yang terkena
stroke, jangan panik. Itu kuncinya. Sebab, jika Anda panik, justru akan
memperparah stroke yang dideritanya.
Ada pertolongan pertama yang (Insya Allah) dijamin sangat efektif. Cara ini sudah diperkenalkan secara luas, agar menjadi pertimbangan masyarakat sebagai alternatif pertolongan pertama bagi orang yang terkena stroke.
Cara ini merupakan metode penyembuhan melalui "Pelepasan Darah". Tujuannya untuk menolong si penderita agar tidak fatal. Bahkan dipastikan hampir tidak ada efek sampingnya.
Perlu diketahui, orang yang terkena stroke, pembuluh darah di bagian otak lambat laun akan menuju para proses perpecahan. Bila menghadapi keadaan demikian, jangan panik... sekali jangan panik.
Dimana pun penderita berada (kamar mandi, kamar tidur, atau ruang tamu), jangan dipindahkan buru-buru. Karena bila dipindahkan, akan mempercepat proses pecahnya pembuluh darah.
Di tempat kejadian itu, topanglah si penderita supaya dalam posisi duduk, agar tidak terjatuh lagi.
Setelah posisi duduk, kini saatnya untuk melepaskan darah.
Bila di rumah ada jarum suntik, itu paling baik. Bila tidak ada, pakailah jarum jahit atau jarum pentol. Sebelumnya jarum disterilkan dengan dibakar api sejenak.
Kemudian tusuklah kesepuluh ujung jari kedua tangan agar berdarah. Bila darah tidak keluar, bisa dipencet atau dipijit, hingga kesepuluh jari itu meneteskan darah (setiap jari setetes).
Beberapa menit kemudian, si penderita dengan sendirinya akan sadar kembali.
Bila mulutnya bengok atau miring, tariklah telinganya sampai merah. Di bagian daun telinganya juga ditusuk dua tusukan jarum, sehingga masing-masing telinga menetes dua tetes darah.
Beberapa menit kemudian mulutnya akan kembali normal.
Setelah semuanya dirasakan normal, tanpa gejala lain, barulah si penderita diantarkan ke tempat pengobatan. Insya Allah masa krisis sudah bisa dilewati.
Sebaliknya, bila buru-buru mengangkut dengan ambulans, maka sepanjang jalan akan terjadi goncangan. Sesampainya ke rumah sakit, hampir semua pembuluh darahnya akan pecah, dan akan terjadi pendarahan yang hebat di dalam otaknya.
Jika itu terjadi, jangan lagi mengatakan bisa tertolong oleh pengobatan medis, ada mujizat pun sulit untuk mempertahankan nyawanya.
Umumnya, reaksi dari anggota keluarga atau masyarakat akan buru-buru membawa penderita stroke ke rumah sakit untuk pengobatan. Padahal, goncangan sepanjang jalan akan mempercepat pecahnya pembuluh darah. Sehingga banyak penderita yang mengalami kerusakan fatal di bagian pembuluh darahnya.
Maka, pendarahan otak menduduki peringkat kedua dalam ranking penyebab kematian. Mungkin ada yang mujur, karena tidak fatal. Tetapi yang terjadi kelumpuhan seumur hidup. Sungguh suatu kerugian besar bagi pribadi si sakit, keluarga, dan masyarakat.
Memang pendarahan otak sungguh mengerikan.
Andai kita dapat mengingat cara pelepasan darah ini, maka dapat memberi pertolongan pertama. Dalam waktu singkat dapat menolong si penderita, supaya tidak terjadi kematian, sungguh suatu berkah dari Allah SWT.
Ada pertolongan pertama yang (Insya Allah) dijamin sangat efektif. Cara ini sudah diperkenalkan secara luas, agar menjadi pertimbangan masyarakat sebagai alternatif pertolongan pertama bagi orang yang terkena stroke.
Cara ini merupakan metode penyembuhan melalui "Pelepasan Darah". Tujuannya untuk menolong si penderita agar tidak fatal. Bahkan dipastikan hampir tidak ada efek sampingnya.
Perlu diketahui, orang yang terkena stroke, pembuluh darah di bagian otak lambat laun akan menuju para proses perpecahan. Bila menghadapi keadaan demikian, jangan panik... sekali jangan panik.
Dimana pun penderita berada (kamar mandi, kamar tidur, atau ruang tamu), jangan dipindahkan buru-buru. Karena bila dipindahkan, akan mempercepat proses pecahnya pembuluh darah.
Di tempat kejadian itu, topanglah si penderita supaya dalam posisi duduk, agar tidak terjatuh lagi.
Setelah posisi duduk, kini saatnya untuk melepaskan darah.
Bila di rumah ada jarum suntik, itu paling baik. Bila tidak ada, pakailah jarum jahit atau jarum pentol. Sebelumnya jarum disterilkan dengan dibakar api sejenak.
Kemudian tusuklah kesepuluh ujung jari kedua tangan agar berdarah. Bila darah tidak keluar, bisa dipencet atau dipijit, hingga kesepuluh jari itu meneteskan darah (setiap jari setetes).
Beberapa menit kemudian, si penderita dengan sendirinya akan sadar kembali.
Bila mulutnya bengok atau miring, tariklah telinganya sampai merah. Di bagian daun telinganya juga ditusuk dua tusukan jarum, sehingga masing-masing telinga menetes dua tetes darah.
Beberapa menit kemudian mulutnya akan kembali normal.
Setelah semuanya dirasakan normal, tanpa gejala lain, barulah si penderita diantarkan ke tempat pengobatan. Insya Allah masa krisis sudah bisa dilewati.
Sebaliknya, bila buru-buru mengangkut dengan ambulans, maka sepanjang jalan akan terjadi goncangan. Sesampainya ke rumah sakit, hampir semua pembuluh darahnya akan pecah, dan akan terjadi pendarahan yang hebat di dalam otaknya.
Jika itu terjadi, jangan lagi mengatakan bisa tertolong oleh pengobatan medis, ada mujizat pun sulit untuk mempertahankan nyawanya.
Umumnya, reaksi dari anggota keluarga atau masyarakat akan buru-buru membawa penderita stroke ke rumah sakit untuk pengobatan. Padahal, goncangan sepanjang jalan akan mempercepat pecahnya pembuluh darah. Sehingga banyak penderita yang mengalami kerusakan fatal di bagian pembuluh darahnya.
Maka, pendarahan otak menduduki peringkat kedua dalam ranking penyebab kematian. Mungkin ada yang mujur, karena tidak fatal. Tetapi yang terjadi kelumpuhan seumur hidup. Sungguh suatu kerugian besar bagi pribadi si sakit, keluarga, dan masyarakat.
Memang pendarahan otak sungguh mengerikan.
Andai kita dapat mengingat cara pelepasan darah ini, maka dapat memberi pertolongan pertama. Dalam waktu singkat dapat menolong si penderita, supaya tidak terjadi kematian, sungguh suatu berkah dari Allah SWT.
No comments:
Post a Comment